Pendidikan?

Setelah kurang lebih 2 minggu menjalani UTS, akhirnya pada hari ini saya kembali meretouch blog ini, oke, dikarenakan adanya beberapa hal yang agak cukup menyita waktu saya untuk tidak online dalam beberapa jangka waktu yang agak lama dan akhirnya (phew) saya berpikiran untuk menulis sesuatu yang seharusnya saya sampaikan secara jor-joran pada tanggal 2 mei (yang akhirnya terealisasikan baru hari ini.)

Tanggal 2 mei adalah hari dimana negara kita memperingati Pendidikan Nasional (as known as HARDIKNAS-Hari Pendidikan Nasional). Kalau kita renungkan lebih dalam HARDIKNAS adalah hari dimana seharusnya kita sadar bahwa sudah sejauh mana perkembangan Pendidikan negara Indonesia tercinta sampai saat sekarang ini. Sejauh mana sih pemikiran kita tentang pendidikan? Buat apa sih HARDIKNAS itu ada di Indonesia?
Sebelum lebih jauh casciscus tentang HARDIKNAS, saya mengutip definisi tentang Pendidikan dari Wikipedia;

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Kalau dilihat dari definisi pendidikan itu sendiri, sudah jelas diketahui bahwa Pendidikan mampu menciptakan proses pembelajaran yang mengakibatkan kita aktif untuk mengembangkan apa yang kita punya dalam pencapaian unsur2 keagamaan, pengendalian diri, dan sosial. Semua itu dicanangkan dalam proses kegiatan belajar mengajar atau KBM. Pendidikan adalah hal yang sangat mempunyai efek besar di dalam hidup ini, kalau ditelaah lebih dalam lagi, kita tidak bisa hidup tanpa pendidikan, karena dengan pendidikanlah, kita bisa membaca dan menulis, serta berpikir kritis dan tanggap.

Yang sangat disayangkan, akhir-akhir ini para generasi penerus bangsa sudah diracuni oleh waktu dan teknologi, serta gaya hidup yang merupakan perpaduan akulturasi yang sangat berlebihan. Anak-anak muda sekarang cenderung lebih melakukan aktifitas sosial dan lebih menikmati gaya hidup mereka dengan berlomba siapa yang paling gaul. Dalam proses KBM atau sekolah, mungkin mereka hanya mengesampingkan hal yang seharusnya menjadi prioritas utama mereka di hidup ini. Saya benar-benar prihatin dengan hal ini, dan ironisnya hal ini pun terjadi dengan teman dekat saya sendiri. Ketika pada saat itu kebanyakan dari mereka hanya mengingat jadwal hari minggu mereka dan apa yang harus mereka lakukan pada saat itu. Oke, saya tidak berharap banyak kok kalo seharusnya mereka dapat melakukan kontribusi yang lebih dalam memperingati HARDIKNAS, setidaknya, mereka seharusnya tau bahwa pada saat itu adalah HARDIKNAS, cuman itu saja kok, tidak lebih. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu, mereka malah melupakan HARDIKNAS dan lebih mengingat hari minggu adalah hari biasa dimana mereka harus melakukan aktifitas bodoh seperti belanja, makan di luar, berpacaran..yang memang mereka sudah lakukan di malam minggunya! yah mau dikata apa, sebenarnya kalau Pendidikan itu tidak ada di hidup ini, kita sebagai manusia, mau jadi apa? Tanpa pendidikan, kita tidak bisa lulus sekolah dan baca tulis, kita hanya akan menjadi makhluk primitif yang bodoh dan tidak akan tahu apa yang seharusnya kita lakukan, dan tidak ada visi misi untuk masa depan kita. Namun, Pendidikanlah yang mengubah kita sebagai kaum intelektual dan penuh pikiran-pikiran yang brilian, pendidikanlah yang mampu membuat kita terus untuk belajar, dan belajar lebih mengenai ilmu yang kita dalami. Dan sukses membuat kita menjadi orang yang telaten di dalam bidangnya. Dan, dengan adanya HARDIKNAS, kita sebagai manusia, dan tentunya warga negara RI, setidaknya mengingat dan berterimakasih kepada pendidikan itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment