Obsesi

"I do not think that obsession is funny or that not being able to stop one's intensity is funny."

Okay..all is well *inhale, exhale*

*saya berjanji saya tidak akan menceritakan apa yang saya lihat secara eksplisit*

beberapa bulan yang lalu saya menemukan kejadian yang cukup mengagetkan (semoga tidak ada oknum yang merasa disini) di situs pertemanan saya. Ternyata kata orang mengenai "facebookmu harimaumu, atau statusmu pedangmu" adalah benar adanya. Gara-gara obsesi, beberapa orang tersinggung akibat ulahnya (dan status facebook). Kali ini saya mempunyai seorang teman yang saya kenal baik dia, baik dari dalam maupun luar. Dia merupakan orang yang sangat cuek dan santai, well, tidak terlalu memperhatikan gaya hidupnya sih, dan tidak terlalu memperhatikan apa yang ada di sekelilingnya dia, yang pasti dia hanyalah pribadi yang sederhana dan tidak terlalu mencolok. Tetapi dalam kurun waktu yang cukup lumayan lama, pribadi dia berubah menjadi orang yang dipenuhi oleh obsesi dan mimpi. Justru itu merupakan hal yang sangat baik, bayangkan, dari orang yang malas dan tidak ada semangat untuk berusaha menjadi orang yang dipenuhi oleh kobaran api semangat dan selalu dalam high tense, dan pada awalnya dia menjadi orang yang benar-benar berbeda seperti yang saya kenal dulu, melihat dari status facebooknya dia selalu menunjukan kalau dia benar-benar dalam keadaan yang sangat menggebu-gebu. Well, saya turut senang dengan keadaan dia yang berubah 180 derajat, tidak tahu kenapa dan apa alasannya yang membuat dia seperti begitu. Lama kelamaan, yang saya lihat sepertinya sekarang dia telah berubah menjadi seorang yang penuh dengan obsesi dan mimpi yang berlebihan, dia ingin mencapai mimpi tersebut bagaimana caranya, walaupun dia berada di bawah tekanan dan keadaan yang tidak memungkinkan. Sehingga obsesi yang membayangi dirinya ini menghantuinya dan memaksa dia untuk lebih kritis dan lebih tajam bila berbicara, well, terdengar ironis memang. Kali ini, saya berpikir bahwa dia bukanlah yang saya kenal, melainkan dia yang dipenuhi oleh mimpi dan obsesi yang kini telah menyatu di dalam dirinya. Menurut saya, mimpi dan obsesi merupakan cerminan dari apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini, untuk mencapai obsesi tersebut kita harus berusaha keras dan berpikir bahwa tidak ada satu orangpun dapat menghalangi kita untuk mencapai si obsesi ini. Tetapi pada kenyataannya, sepertinya dia telah mengajak kompromi si obsesi sehingga si obsesi ini menempel di dirinya sehingga dia tidak bisa menemukan tujuannya, sepertinya dia terbelenggu oleh obsesinya sendiri, walaupun intensitas dalam semangatnya semakin menggebu-gebu dan pantang menyerah, si obsesi ini sepertinya "menyuruh" dia untuk menghiraukan yang lain atau bahkan memusnahkan siapapun yang melawannya.
Terdengar agak seram sih, kalo dalam kasus kehidupan sehari-hari katakanlah ada orang yang terpendam obsesinya untuk memiliki si X, dan si orang ini akan melakukan apapun caranya (menghalalkan segala cara) untuk mendapatkan si X, tak peduli apakah si X dimiliki orang lain, kalau memang dimiliki oleh orang lain, si orang ini akan melakukan cara apapun untuk menghabisi si orang yang memiliki si X ini. (saya jadi teringat film Fiksi..hehehe)
Nah, sekilas mengenai obsesi telah saya jelaskan.. masalahnya adalah, apakah dia yang telah terbelenggu oleh obsesinya sendiri akan melakukan hal yang merugikan dan menyinggung perasaan orang lain?

*diam sejenak*

Reach the dream, but don't make the dream become the doll

0 comments:

Post a Comment